Catatan Rencana Bisnis :
Keseimbangan Rantai Nilai pada Pelaksanaan Realisasi Rencana Bisnis
Oleh : Kardi Pakpahan*
Sebagaimana yang
telah
diketahui secara umum ada 4 rantai nilai yang terkandung dalam rencana bisnis,
yaitu 1) Financial, yang masuk dalam
domain ini antara lain target-target finansial, seperti pertumbuhan aset,
target rasio-rasio keuangan, rasio NPL dan lain-lain; 2) Customer, yang masuk dalam bagian ini antara lain target
mendapatkan customer baru, target mempertahankan Customer, target meningkatkan index
atau tingkat kepuasan Customer, target meningkatkan nilai dari Customer, baik
pada sisi funding, landing, maupun peoduk dan jasa usaha keuangan lainnya; 3)
Internal proses, yang termasuk dalam hal ini seperti penyusunan dan
penyempurnaan Kebijakan, Sistem dan Prosedur, pengembangan dan penyempurnaan
perangkat lunak dan perangkat keras, pengembangan jaringan kantor, dan
lain-lain; 4) Learning and Growth,
yang masuk dalam zona ini seperti rekruitmen dan seleksi; sistem benefit dan
konvensasi, pelatihan, pengembangan SDM, evaluasi kinerja, penyusunan dan
penyempurnaan grading dan kepangkatan, penyempurnan ketentuan hubungan
industrial, dan lain-lain.
Keempat
rantai nilai tersebut harus seimbang atau balance setiap waktu, mulai dari awal
bulan sampai akhir bulan dalam satu tahun buku, baik dalam bentuk goal, action
plan, maupun schedule. Bila unsur kesetimbangan yang dimaksudkan berada pada
posisi yang timpang kerapkalai target-target rencana bisnis tidak tercapai.
Pada akhirnya tertundanya target pada satu bulan, lazimnya akan mengganggu
pelaksanaan aksi strategis untuk merealisasikan rencana bisnis pada bulan
berikutnya, yang pada akhirnya sering juga menjadi faktor yang menyebabkan
target di akhir tahun, sesuai dengan ukuran rencana bisnis tidak tercapai juga.
Berangkat dari hal tersebut, untuk mencapai titik keseimbangan antar rantai nilai pada pelaksanaan rencana bisnis, maka perlu diperlukan beberapa hal. Sebagian diantaranya akan dikedepankan pada uraian berikut.
Berangkat dari hal tersebut, untuk mencapai titik keseimbangan antar rantai nilai pada pelaksanaan rencana bisnis, maka perlu diperlukan beberapa hal. Sebagian diantaranya akan dikedepankan pada uraian berikut.
Pertama,
motivasi yang prima. Motivasi atau dorongan, yang berfungsi meningkatkan
kemauan setiap SDM (Sumber Daya Manusia) untuk bekerja keras dan melakukan
berbagai usaha yang relevan merealisikan rencana bisnis memiliki peran yang
sangat penting dan strategis. Oleh karena intu, kegiatan pelatihan, baik secara
internal maupun eksternal, dari bagian terkait, perlu diprogramkan secara baik
dari awal tahun, untuk memastikan tumbuhnya motivasi prima SDM yang
dimaksudkan.
Kedua,
teambuilding. Rencana bisnis bukanlah rencana kerja satu orang atau satu
bagian, tetapi merupakan rencana kerja bersama, maka untuk memastikan adanya
keseimbangan rantai nilai tersebut maka kerjasama atau teambuilding dipastikan
dapat berjalan dengan baik.
Ketiga, fungsi
pelatihan. Tujuan instruksional pelatihan menyangkut domail kemauan
(willingness) dan kemampuan atau capacity dari setiap SDM untuk merealisasikan.
Oleh karena itu, untuk mempercepat dan mengwujudkan kesetimbangan yang
dimaksudkan, maka program dan pelaksanaan pelatihan yang relevan musti
dijalankan dari awal tahun, bukan misalnya dilakukan hanya pada akhir tahun
atau setelah tutup tahun buku.
Keempat, fungsi
pengawasan. Acapkali ketidakseimbangan antar rantai nilai pada pelaksanaan
rencana bisnis terjadi dikarenakan kurangnya pengawasan, baik secara internal
maupun eksternal. Mengingat hal tersebut, perlu dipastikan bahwa pengawasan
yang efektif, termasuk didalamnya memastikan bahwa rencana bisnis dilaksanakan
secara baik perlu dilakukan secara kontiniu dan konsisten.
Kelima,
evaluasi. Untuk memastikan realisasi rencana bisnis, maka perlu dilakukan
evaluasi secara berkala. Manakala terjadi perlambatan maka perlu segera
dilakukan percepatan, dan tatkala terjadi kekeliruan maka perlu diupayakan
perbaikan.
(*Penulis
adalah Trainer &Advokat, WA = 0813-2895-0019, IG = kardi_pakpahan)